"True
Leaders don't create followers, they create more leaders"
Pemimpin. Apa sih pemimpin itu? Jika ada orang
yang bertanya tentang pemimpin, harusnya anda mengepalkan tangan anda ke dada
dan berkata dengan kencang SAYA!. Yah, memang seharusnya kita membiasakan untuk
menempatkan diri kita sebagai seorang pemimpin. Karena setidak-tidaknya, kita
yang akan memimpin diri kita sendiri.
Sekarang saya berkuliah di Universitas Gadjah
Mada yang namanya saja di ambil dari pemimpin besar. Pemimpin yang memiliki
visi dan terus berkorban untuk menyatukan Indonesia. Jika anda bertanya kepada
saya, bagaimana sih pemimpin itu? Bagaimana seharusnya dia bersikap? Maka
sebelum anda menjawab, saya akan bercerita dulu mengenai pengalaman saya.
Ketika SMP, saya adalah orang yang paling payah dalam memimpin sesuatu, bahkan
memimpin diri saya saja saya tidak mampu. Ketika saya SMA saya bersekolah
jauh-jauh dari Madura ke Malang dan saya bersekolah di SMA Negeri 10 Malang (Sampoerna
Academy). Di sana Sampoerna Academy ini memiliki moto untuk Learn Today,Lead
Tomorrow. Di sana saya mulai belajar bagaimana menjadi pemimpin yang baik,
setidaknya bagi diri saya sendiri. Di sekolah ini saya bertemu berbagai macam
orang yang berbeda dan sifat yang berbeda. Dan yang paling saya sukai dari
sekolah ini, adalah saya bertemu dengan berbagai macam teman-teman yang
memiliki tipe jiwa kepemimpinan yang berbeda-beda. Ada yang memang berkarisma
seorang pemimpin, ada yang dia mencetak dirinya menjadi seorang pemimpin, dan
ada yang mengidolakan seorang pemimpin besar dan mengikuti jalan hidup idolanya
sehingga dia memiliki jiwa pemimpin yang kuat.
Saya menemukan orang-orang yang berkarisma dalam
masa SMA saya. Mereka memiliki aura kepemimpinan yang kuat. Ciri-cirinya adalah
wajahnya yang selalu tenang, dan mengatakan sesuatu dengan tegas.
Tipe pemimpin yang kedua itu mencetak
dirinya menjadi pemimpin karena keadaan dari kecil. Terkadang hidup yang keras
itu mengajarkan mereka untuk mandiri dari kecil dan sudah terbiasa memutuskan
solusi dari masalah dan dapat meng-handle nya dengan baik.
Jika anda memiliki idola, setidaknya jadikanlah
idola tersebut dapat menginspirasi anda. Ambillah sisi positif idola anda dan
terapkan itu dalam keseharian anda. Saya memiliki seorang teman yang sangat
mengidolakan Bung Karno. Dia ketika dalam keadaan biasa biasa, dia akan
terlihat seperti orang yang biasa biasa saja. Namun ketika dia berbicara dan
berorasi, semua orang akan mendengarkannya dengan seksama. Bahkan cerita yang
ia karang pun, orang-orang akan mempercayainya. Ada pula teman saya sangat
mengidolakan Soe Hok Gie. Dia sangat menyukai tantangan dan suka mengambil
resiko dalam bekerja. Namun, keputusan yang diambil selalu bijaksana. Inilah
yang saya maksud mengidolakan dengan benar. Bahkan kalaupun saja anda hanya
mengidolakan shaun the sheep, anda akan menerapkan bahwa shaun the sheep selalu
dapat mengatasi masalah dengan baik dan mampu mengorganisir teman-temannya
dengan bagus. Lihatlah sisi baik dari idola anda, terapkan dalam kehidupan
sehari hari dan anda akan menjadi orang yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Hal lain yang harus pemimpin punya adalah sifat
rela berkorban. Seorang pemimpin harus berkorban paling banyak dalam hal
apapun. Coba saja lihat Umar bin Khattab. Setiap perang, dia akan selalu berada
di barisan paling depan, dia akan berkorban materi paling banyak. Begitu juga
dengan pemimpin pemimpin organisasi. Dia akan bekerja paling banyak,tidur
paling sedikit, bahkan mandi pun mungkin paling jarang dari yang lain. Siapa
yang mengatakan menjadi pemimpin itu enak? Mendapat penghargaan dan kebanggaan?
Jika tujuan anda menjadi pemimpin hanya untuk mendapatkan penghargaan dan
kebanggaan, lebih baik anda belajar lagi menjadi pemimpin yang baik kepada si
Shaun the Sheep. Menjadi pemimpin itu merupakan tanggung jawab besar. Tanggung
jawab besar membutuhkan pengorbanan besar. Anda harus menyingkirkan keinginan
anda sendiri untuk kepentingan orang yang bahkan tidak menghiraukan perjuangan
anda.
Oh ya, saya hampir lupa satu
hal penting lagi untuk menjadi pemimpin. Jangan pernah anda menuntut hak
anda. Maksudnya disini adalah, jangan pernah anda berpikir apa yang
orang-orang sekitar anda berikan kepada anda. Teruslah untuk berfikir, apa yang
dapat anda berikan kepada orang-orang sekitar anda. Maka hak anda akan datang
kepada anda bahkan lebih banyak dari yang anda kira. Jika ada yang mengambil
hak anda, maka biarkan saja. Anda terus saja melakukan kewajiban anda, maka
orang tersebut akan memberikan hak anda kembali bahkan mungkin dengan lebih
baik dari sebelumnya. Jika anda merasa lelah terus menerus melakukan kewajiban
anda namun tidak segera mendapat hak anda, maka ingatlah ingatlah sabda
Rasulullah SAW “Ikhlaslah dalam beramal karena yang menilai baik dan buruk
adalah Zat Yang Maha Melihat.” .
Ingat saja terus Allah dan perbanyaklah mendekatkan diri kepada-Nya, maka Allah
akan terus melindungimu. Semoga Allah menjadikan kita Pemimpin yang baik, adil
setidak-tidaknya untuk diri kita sendiri. Aamiin.